BLITAR - Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso menyatakan, Indonesia menjadi salah satu negara di dunia yang masuk dalam daftar ancaman teroris internasional, seperti yang terjadi�di Mumbai India.
"Teror itu ada. Tidak hanya di Mumbai dan Pakistan, tapi juga di sini. Karena terror yang terjadi tingkat nasional dan internasional itu saling terkait," ujarnya kepada wartawan di sela meresmikan monumen Pejuang Pembela Tanah Air (PETA) di Kelurahan Bendogerit Kecamatan Sananwetan,�Kota Blitar, Sabtu (29/11/2008).
Mengenai bentuk teror itu sendiri, Panglima menyampaikan berupa ancaman fisik, seperti teror peledakan (bom) dan non fisik, �seperti ancaman melalui pesawat telepon dan indikasi lain yang sejenis.
"Kita kan pernah berpengalaman menghadapi teroris di Indonesia. Ancaman para teroris ini secara fisik dan non fisik yang tujuanya mengganggu eksistensi kelangsungan hidup warga masyarakat," imbuhnya.
Selaku panglima TNI, �Djoko mengaku pernah membahas persoalan teroisme ini bersama panglima militer negara se-Asia Pasifik di Denpasar Bali.
"Saya pernah melakukan pertemuan dengn seluruh panglima negara se asia pasifik. Intinya persoalan ini merupakan persoalan bersama. Dan setiap negara memiliki cara pandang berbeda dalam menghadapai persoalan terosime," terangnya.
Agar ancaman dan terror ini tidak terjadi, dia menjelaskan jika, TNI telah melakukan upaya pencegahan dan deteksi dini. Sebab sesuai aturan, yakni UU No 34 Tahun 2004, TNI memiliki kewenangan untuk �menghadapi ancaman terorisme.
Sementara langkah yang dilakukan TNI. Lanjutnya, adalah berkoordinasi dengan Polri serta bekerjasama dengan masyarakat. Sebab pemberantasan teroris bukan hanya tugas TNI dan Polri.
Keren...indonesia masuk daftar teroris internasional
Diposting oleh Anwar Hamdi di 16.21
Label: puNya guWe
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar