Dalam praktek kerja auditor banyak terdapat gesekan-gesekan yang terjadi antara auditor dengan auditee (sebutan untuk klien yang diaudit). Entah itu bersifat langsung maupun tak langsung, hal ini akan merubah persepsi independensi baik bagi auditor maupun orang-orang disekelilingnya.
independensi dikelompokkan ke dalam dua (2) macam, ada yang bersifat fakta (fact) ada pula yang bersifat terlihat (appearance). Ini menunjukkan bahwa dalam faktanya auditor harus benar-benar manjaga dan membentengi diri agar tidak terjebak dalam perangkap kepentingan auditee. Disisi lain, auditor juga harus menampilkan performance-nya agar orang-orang disekitarnya tidak melihat unindependesi dalam menjalankan audit ini.
Auditor adalah pihak ketiga yang seharusnya menjadi "kunci" untuk membantu end user dalam membaca asersi yang diberikan pihak manajemen, sebagaimana maksud dari service assurance itu sendiri. Bukannya untuk membantu manajemen "menipu" pihak-pihak yang sangat membutuhkan informasi-informasi yang wajar agar dapat digunakan dalam pengambilan keputusan.
Dalam kenyataannya banyak sekali auditor yang melakukan "undertable" entah apa yang mendesak atau menjadi landasan auditor untuk mengorbankan sikap profesionalnya hingga dapat memberikan opini yang tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya. Untuk selanjutnya negara dan dunia butuh auditor-auditor profesional guna memberantas pihak-pihak yang dapat membohongi publik.
independensi dikelompokkan ke dalam dua (2) macam, ada yang bersifat fakta (fact) ada pula yang bersifat terlihat (appearance). Ini menunjukkan bahwa dalam faktanya auditor harus benar-benar manjaga dan membentengi diri agar tidak terjebak dalam perangkap kepentingan auditee. Disisi lain, auditor juga harus menampilkan performance-nya agar orang-orang disekitarnya tidak melihat unindependesi dalam menjalankan audit ini.
Auditor adalah pihak ketiga yang seharusnya menjadi "kunci" untuk membantu end user dalam membaca asersi yang diberikan pihak manajemen, sebagaimana maksud dari service assurance itu sendiri. Bukannya untuk membantu manajemen "menipu" pihak-pihak yang sangat membutuhkan informasi-informasi yang wajar agar dapat digunakan dalam pengambilan keputusan.
Dalam kenyataannya banyak sekali auditor yang melakukan "undertable" entah apa yang mendesak atau menjadi landasan auditor untuk mengorbankan sikap profesionalnya hingga dapat memberikan opini yang tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya. Untuk selanjutnya negara dan dunia butuh auditor-auditor profesional guna memberantas pihak-pihak yang dapat membohongi publik.